SAAT AKU BUTUH CINTA
Sepi, sunyi, hening, diam...
Dunia bagai mati. Tak ada
kehidupan.
Tak ada rasa, hampa...
Yang ada hanya kebekuan.
Yang ada hanya kebisuan.
Yang ada hanya
kegersangan.
Saat itu aku baru sadar
bahwa aku butuh cinta.
Bahwa aku kasih dan sayang.
Tanpa cinta, hidup terasa hampa.
Tanpa cinta dunia teras mati.
Dan tanpa cinta alam pun tak akan bersemi.
Cinta...
Sebuah kata, sejuta makna.
Cinta adalah harapan.
Cinta adalah keindahan.
Cinta adalah nilai-nilai
yang penuh cita rasa.
Dengan cinta, kita bisa
memandang dunia.
Dengan cinta, ki ta dapat
mencipta harapan dan
impian.
Dengan cinta, kita mampu
meraih angan-angan.
Aku, kau, dia, mereka, kita
semua membutuhkan cinta.
Karena kita tercipta pun
dari cinta.
Sebab Tuhan pun mencipta
dunia ini dengan cinta.
Ketika rasa itu hadir
Aku terpesona oleh
indahnya.
Hatiku pun bertanya...
Apakah ini mimpi?
Apakah ini halusinasi?
Kuamati dan kurenungi
Kuhayati dan kuresapi.
Oh, inikah yang namanya
Cinta?
betapa indahnya semakin
nyata
Betapa pesonanya semakin menggoda
Semakin lama kuresapi
Semakin dalam kuhayati
Semakin aku terpesona
olehnya
Semakin aku tergoda oleh
indahnya.
Aku pun tergoda untuk
menerimanya
Aku pun tergpda untuk menanamnya
Di hatiku
Di jiwaku
Dengan satu harapan
Kiranya dia akan tumbuh
mekar
Menghiasi taman hatiku
Aku berjanji untuk
menyayangi
Aku berjanji untuk
menyirami
Aku berjanji untuk
melindungi
Agar bunga cinta yang
kutanam di hati
Selalu asri dan terus
bersemi...
Cinta...
Apakah engkau benar
nyata
Atau cuma halusinasi
semata
Jika benar engkau nyata
Biarkan aku merasa
Jika cuma halusinasi
Kuharap semua hanya
mimpi...
Cinta...
Sekian lama aku
mendamba
Sekian waktu aku
menunggu
Dengan sejuta harapan
Dengan sejuta hasrat
Akan hadirmu di hatiku
Yang kan memberikan rasa
Yang kan menghiasi
hidupku dengan sejuta
warna
Cinta...
Datanglah dengan indahmu
Hadirlah dengan pesonamu
Sapalah hatiku dengan kata
mesramu
Sentulah jiwaku dengan
kehangatanmu
Kelabu
Bagiku, semau hari sama
Baik Senin maupun Sabtu
Aku tetap sendiri dan
sendiri
Hanya bisa merenungi sepi
Berdiam diri di kamarku
yang sunyi
Sampai kapan aku kan
begiani?
Akankah aku bisa
mendapatkan cinta?
Bunga mana yang akan
mau menghiasi taman
hatiku?
Dewi mana yang akan
menyenandungkan kembang
rindu untukku?
Aku bagai mahluk terasing
Yang kehadirannya,
senantiasa mengundan
tawa
Yang kemunculannya,
menjadi olok-olok semata
Aku tak tau, apa rencana
Tuhan-ku
Dengan manjadikanku
seperti ini.
Aku hanya tau, Tuhan-ku
Maha Bijaksana
Maha Pengasih, juga Maha
Penyayang
Maka aku hanya bisa
pasra
Atas segala takdir yang
kuterima
Bidadari
Mungkin itu hanya impian
Tapi mungkin juga nyata
Mungkin cuma
halusinasiku semata
Tapi mungkin juga realita
Bidadari
Parasmu begitu menawan
Pesonamu penuh kharisma
Hatimu seputih salju
Jiwamu sebening embun
pagi
Bidadari
Senyummu begitu menawan
Tutur katamu terdengar
merdu
Bagai setetes embun
penyejuk kalbu
Bidadari
Kuharap engkau benar ada
Bukan hanya ilusi semata
Sehingga aku bisa kembali
jumpa
Denganmu wahai dara
penuh pesona
Di pintuh kantin sekolah
Awal pertama kali kita
bertemu
Tanpa sengaja kita saling
bertabrakan
Lalu mata kita pun saling
beradu pandang
Ada gelar kurasakan
Menyentak di hati sanubari
Sejak itu
Tak sekejap matapun dapat
kulupakan
Sepi, sunyi, hening, diam...
Dunia bagai mati. Tak ada
kehidupan.
Tak ada rasa, hampa...
Yang ada hanya kebekuan.
Yang ada hanya kebisuan.
Yang ada hanya
kegersangan.
Saat itu aku baru sadar
bahwa aku butuh cinta.
Bahwa aku kasih dan sayang.
Tanpa cinta, hidup terasa hampa.
Tanpa cinta dunia teras mati.
Dan tanpa cinta alam pun tak akan bersemi.
Cinta...
Sebuah kata, sejuta makna.
Cinta adalah harapan.
Cinta adalah keindahan.
Cinta adalah nilai-nilai
yang penuh cita rasa.
Dengan cinta, kita bisa
memandang dunia.
Dengan cinta, ki ta dapat
mencipta harapan dan
impian.
Dengan cinta, kita mampu
meraih angan-angan.
Aku, kau, dia, mereka, kita
semua membutuhkan cinta.
Karena kita tercipta pun
dari cinta.
Sebab Tuhan pun mencipta
dunia ini dengan cinta.
Ketika rasa itu hadir
Aku terpesona oleh
indahnya.
Hatiku pun bertanya...
Apakah ini mimpi?
Apakah ini halusinasi?
Kuamati dan kurenungi
Kuhayati dan kuresapi.
Oh, inikah yang namanya
Cinta?
betapa indahnya semakin
nyata
Betapa pesonanya semakin menggoda
Semakin lama kuresapi
Semakin dalam kuhayati
Semakin aku terpesona
olehnya
Semakin aku tergoda oleh
indahnya.
Aku pun tergoda untuk
menerimanya
Aku pun tergpda untuk menanamnya
Di hatiku
Di jiwaku
Dengan satu harapan
Kiranya dia akan tumbuh
mekar
Menghiasi taman hatiku
Aku berjanji untuk
menyayangi
Aku berjanji untuk
menyirami
Aku berjanji untuk
melindungi
Agar bunga cinta yang
kutanam di hati
Selalu asri dan terus
bersemi...
Cinta...
Apakah engkau benar
nyata
Atau cuma halusinasi
semata
Jika benar engkau nyata
Biarkan aku merasa
Jika cuma halusinasi
Kuharap semua hanya
mimpi...
Cinta...
Sekian lama aku
mendamba
Sekian waktu aku
menunggu
Dengan sejuta harapan
Dengan sejuta hasrat
Akan hadirmu di hatiku
Yang kan memberikan rasa
Yang kan menghiasi
hidupku dengan sejuta
warna
Cinta...
Datanglah dengan indahmu
Hadirlah dengan pesonamu
Sapalah hatiku dengan kata
mesramu
Sentulah jiwaku dengan
kehangatanmu
Kelabu
Bagiku, semau hari sama
Baik Senin maupun Sabtu
Aku tetap sendiri dan
sendiri
Hanya bisa merenungi sepi
Berdiam diri di kamarku
yang sunyi
Sampai kapan aku kan
begiani?
Akankah aku bisa
mendapatkan cinta?
Bunga mana yang akan
mau menghiasi taman
hatiku?
Dewi mana yang akan
menyenandungkan kembang
rindu untukku?
Aku bagai mahluk terasing
Yang kehadirannya,
senantiasa mengundan
tawa
Yang kemunculannya,
menjadi olok-olok semata
Aku tak tau, apa rencana
Tuhan-ku
Dengan manjadikanku
seperti ini.
Aku hanya tau, Tuhan-ku
Maha Bijaksana
Maha Pengasih, juga Maha
Penyayang
Maka aku hanya bisa
pasra
Atas segala takdir yang
kuterima
Bidadari
Mungkin itu hanya impian
Tapi mungkin juga nyata
Mungkin cuma
halusinasiku semata
Tapi mungkin juga realita
Bidadari
Parasmu begitu menawan
Pesonamu penuh kharisma
Hatimu seputih salju
Jiwamu sebening embun
pagi
Bidadari
Senyummu begitu menawan
Tutur katamu terdengar
merdu
Bagai setetes embun
penyejuk kalbu
Bidadari
Kuharap engkau benar ada
Bukan hanya ilusi semata
Sehingga aku bisa kembali
jumpa
Denganmu wahai dara
penuh pesona
Di pintuh kantin sekolah
Awal pertama kali kita
bertemu
Tanpa sengaja kita saling
bertabrakan
Lalu mata kita pun saling
beradu pandang
Ada gelar kurasakan
Menyentak di hati sanubari
Sejak itu
Tak sekejap matapun dapat
kulupakan
Comments
Post a Comment