KISAH CINTA di SMA

Tak terasa waktu berjalan begitu cepatnya. Sampai-sampai aku tak merasakan bahwa mulai besok pagi aku berpakaian putih abu-abu. Tak sabar rasanya ingin segera hari ini berganti dengan besok.

“Pagi ini adalah hari yang ku tunggu” ucapku sambil berdiri untuk segera mandi. Akupun lantas segera memakai baju, rasanya sangat bangga sudah memakai baju putih abu-abu ini.

Saat sampai didepan gerbang sekolah. Lantas akupun langsung parkir motorku dan menuju ke kelasku yang baru, setelah sampai di kelasku yang baru disana sudah banyak teman-teman baruku.

Lantas akupun masuk dan mencari bangku yang kosong untuk ku duduki.  Tiba-tiba ada seorang cewek yang ngajak kenalan. “hai. . .” sapanya. “hai juga” sapaku membalas. “namaku Irna. .namamu siapa?” sambil mengulurkan tanganya utuk berjabatan. “ namaku Anhye jawabku sambil berjabatan dengannya.

Bel tanda masuk pun berbunyi. Tanpa menunggu lama datang seorang guru bernama pak Suardi. tapi akrabnya Ardi” selamat pagi” sapanya. “selamat pagi” jawab kami semua. Tanpa perlu basa basi lagi pak Ardi langsung menjelaskan bahwa dia adalah wali kelas kami sekaligus guru Ekonomi kami.

Pelajaran pertamapun langsung dimulai, kebetulan jam pertama dan kedua adalah jam Ekonomi lantas Pak Ardi-lah yang mengajar. “Ayo..sekarang kita mulai pelajaranya dengan perkenalan terlebih dahulu, bapak ingin tau nama kalian semua” pinta pak Ardi. Kami pun langsung memperkenalkan diri kami sendiri di depan kelas.

Tak terasa bel istirahat pun berbunyi. Aku dan Tuti pun langsung pergi ke kantin disana juga ada Irma, Rina, dan Ayyu. Mereka adalah teman sekelasku walaupun kami belum berkenalan secara langsung.

Setelah kurang lebih empat bulan kami pun menjadi teman yang sangat akrab. Tak ada kebohongan diantara kami. Kami saling mempercayai satu sama lain. Jika ada masalah kami selalu akan membantu.

Waktu begitu cepat berlalu. Sekarang kami ada dikelas XI . Walaupun kami ndak akrap lagi dengan Irma karena masalah sepeleh tap  yaahh gitu thee, dan kehadiran seorang siswa baru yang bernama Riska ia pun bergabung sebagai genk kami kini kami lebih baik dari sebelumnya yang selalu berkumpul di waktu istirahat dan pulang sekolah di kantin sekolah.

“Eh.. lo tau ngga , cowok yang namanya Ichal itu. uuhh keren banget.” Tuti memulai pembicaraan.

“Ya. .udah pinter futsal, tenis meja, smart lagi. “ sahut semuanya terkecuali aku.

 “Ahh . .biasa aja tuh. .” sahutku.

“Uhh. .kamu Nhye, siapa aja cowok yang lagi kita bicarain, pasti kamu bilang biasa aja” semprot Ayyu padaku.

“Bukanya gitu tapi emang yang namanya Ichal itu ngga keren. Biasanya cowok kaya gitu tuh cowok playboy. .” belaku.

Waktu istirahat itu kami hanya mebahas tentang cowok yang bernama Ichal itu, yang menurut teman-temanku keren, cool, cakep, cute. Tapi menurutku biasa-biasa aja tuh.

Pagi harinya aku, Tuti, Ayyu dan Riska masuk ke kelas kami XI.IPS. Setelah kurang lebih dua bulan kami masuk di kelas XI. Dan pagi ini  kami di suruh membuat rangkuman untuk bahan diskusi nanti. Dan Pak Ardi guru Ekonomi kami membagi kami menjadi beberapa regu dan tiap regunya terdiri dari dua orang Anak. Dan yang tidak ku sangka aku dan Ichal berada dalam satu regu.dan parahnya lagi kami hanya berdua saja.

Sontak pada saat itu juga semua murid cewek di kelas ku mengeluh.dan meminta pada pak teguh untuk mengganti pasangan Ichal dengan mereka. 

“Apa hebatnya Ichal sih. .hingga para wanita ini memujanya ?” pikirku dalam hati. Aku memandang ke arah Ichal dan Ichal pada saat itu juga sedang memandangku dan langsung memberi senyum padaku. 

“Uuh. . .dasar cowok suka mengumbar senyum” aku berkata dalam hati.

Pulangnya aku dan teman-teman ku pulang bersama.dan pada saat itu juga ada seseorang yang memanggilku dari belakang 

“Nhye. . .Anhye. .” paggilnya. Langsung saja aku dan teman-teman ku berhenti dan langsung berbalik.

Ternyata orang yang memanggilku adalah Ichal. Sontak saja teman-temanku langsung histeris.

“Ada apa. .” tanyaku pada Ichal. 

“Besok kita ke toko buku untuk membeli bahan rangkumanya Ya. .” jawabnya. 

“Eem. .jam berapa?” tanyaku. 

“Habis pulang sekolah Besok, pakai motorku saja.” Jawabnya.  Aku hanya mengangguk dan langsung melanjutkan pulang bersama teman-temanku.

Dan besoknya setelah pulang sekolah aku segera keluar bersama teman-temanku.  

“Anhye. .hari ini kamu jadi pergi dengan Ichal. .?” Tanya Tuti. 

“Eem.” jawabku. Teman-temanku sekarang sudah tidak cemburu lagi padaku karena mereka tau kalau aku tak suka sama Ichal.

Setelah tiba di depan parkiran Ichal sudah berada di sebelah motornya yang berwarna merah. Dan dia langsung memanggilku.

“Anhye . .” panggilnya. Lantas aku langsung berpamitan kepada teman-temanku.

“Ayo cepat naik.” Pintanya. 

“Eem” jawabku. Sepertinya semua mata menuju ke arah kami berdua. Semua cewek yang ada disitu seperti benci padaku. 

“Sudah . .tidak usah dihiraukan ayo cepat naik.” katanya coba menenangkanku.

Aku pun langsung naik dan kami pun pergi ke toko buku. Dan sialnya toko buku yang dekat dengan sekolahan kami sedang tutup jadi kami harus pergi ke toko buku yang agak jauh dari sekolahan.

Dalam perjalanan ke toko buku aku merasakan sesuatu yang berbeda pada diri Ichal dari yang aku kenal.

“Apa seperti ini sikapnya selama ini,apa aku salah menilainya ya? Lah, itu bukan urusan ku yang penting adalah tugasnya.” Pikirku dalam hati.

Sejak saat itu kami menjadi dekat dan akrab. “perasaan apa yang aku rasakan di hatiku ini?” aku bertanya pada diriku sendiri. 
Setibanya kami disekolah akupun langsung turun dari motornya dan menunggunya memarkir motor. Di halaman parkir sekolah semua Anak memandangku dengan tatapan yang aneh menurutku..

Akupun hanya bisa menunduk dan berjalan menuju ke kursiku, disana sudah ada Tuti yang menungguku dan sepertinya ingin mendengar berita itu langsung dari mulutku.   

Hari itu aku hanya bisa diam dikelas. Rasanya aku tak berani keluar kelas, “Anhye, ayo kita pergi ke kantin. .” ajak Tuti dan Ayyu. “ tidak usah, terima kasih. Tapi  aku ingin sendirian saja.” Jawabku singkat. Semua teman-temanku mengerti apa yang sedang aku rasakan. Mereka pun pergi.


Hari itu  adalah hari yang paling buruk selama hidupku ini. Besok harinya aku tak berangkat sekolah, aku deman dan tak di biarkan berangkat dulu oleh orang tuaku.

Karena merasa bosan lantas akupun membuka FB ku, akupun menulis statusku “ hancur. . . .” . setelah itu Tuti mengomentari statusku “ hancur kenapa. .?, apa kejadian kemaren Ya?”.  “  kok bisa main FB si. .memangnya nggak ada guru ia? “ jawabku. “ Ya, sudah lagh, mereka itu hanya cemburu saja melihat kamu jalan sama Ichal jangan difikirin Ya. . .” Tuti berusaha menyemangatiku. Aku tak membalas nya.

Akupun langsung melihat ke statusnya Ichal di wallnya tertulis “ bodohnya diriku. . .hingga membuatnya jadi begini. .”. langsung saja banyak yang megomentari status FB Ichal.

“ tenang bro, gue sama pacar gue nati juga mau kerumahnya, nanti gue bakal jelasin ke dia deh.”

Itu dari Adhy. Ichal dan Adhy memang sudah berteman lama karena Ichal adalah kapten di tim futsal sekolah kami

Lantas Ichal langsung menjawab “ loe nanti mau kesana. .? gue pengin ikut, tolong ajak gue. .!”

“ Ya udah nanti kita ketemu di parkiran sekolah Ya. .” jawab fikri singkat.

Setelah pulang sekolah mereka berkumpul di tempat parkir. “ semuanya sudah berkumpulkan. .ayo kita berangkat.” Ajak Tuti. “ tunggu, ada seseorang lagi yang belum datang.” Jawab Adhy. “ siapa . .?” Tanya Ayyu dan Riska.

Terlihat dari kejauhan ada seseorang sedang berlari-lari menuju arah mereka. Dan dia adalah Ichal. Tentu saja teman-temanku tidak setuju dengan adanya Ichal ikut menjengukku. .tapi pasangan masing –masing temanku mencoba untuk menjelaskan dan akhirnya mereka setuju Ichal ikut ke rumahku.

Setibanya dirumahku, mereka langsung masuk dan bertemu dengan ibuku. Pada saat itu aku sedang tidur. Tuti, Rina, Ayyu, Erni dan Riska masuk ke kamarku dan membangunkan ku dengan berbisik ditelingaku sambil mengucapkan “ haii. .bangun lah, kami disini ingin menjengukmu.”

Akupun langsung bangun dan duduk sambil dibantu oleh teman-temanku. Terlihat pasangan mereka sedang didepan pintu kamarku. “Ayo kalian cepat masuk” ucapku kepada cowok temanku.

Setelah mereka masuk, Tuti berkata “ Anhye, ada yang ingin bertemu dengan mu. .katanya ia ingin menjenguk mu. .”  lantas saja aku jawab. “ siapa, kenapa dia tidak disini. Suruh saja dia masuk.”

Teman-temanku dan pasangan mereka masing masing pergi ke luar dan setelah mereka ke luar, masuk lah seorang cowok dengan wajah yang sedih menghampiriku. Tidak bukan dan tidak lain dia adalah Ichal.

Saat itu juga Ichal mengutarakan semua isi hatinya, ia mengatakan bahwa ia menyukaiku dan langsung berkata dia ingin aku jadi pacarnya . aku hanya bisa diam mendengar semua itu.

Mulai saat itu aku menghindarinya, aku meminta bantuan dari teman-temanku untuk menjauhkan aku dengan Ichal. Dikelas pun aku tidak pernah berbicara lagi denganya. Sampai pada akhirnya, dia datang ke mejaku

“Kamu ini kenapa ? selalu menghindar dariku. Apa kau ingin menjauhiku?” Tanyanya sambil terus melihatku. Aku terus saja diam sampai dia mengatakanya lagi “ jawab Anhye. . .lihat aku. !” aku terus saja diam dan menghindari tatapan matanya. Untung saja temanku segera datang.

Tiga bulan sudah berlalu, aku masih menghindari dia. Sampai akhirnya teman-temanku mengenalkanku dengan seorang cowok basket bernama Ansya . Ia adalah teman baik dari cowoknya Tuti dan Ayyu.

Aku dan Ansya mulai sering bertemu dan makan dikantin bersama. Kami semakin dekat walaupun tak ada perasaan apapun di hatiku. Hal ini dilihat oleh Ichal. Dia langsung menghampiri kami yang sedang makan dan bercanda.

 “Aku ingin bicara denganmu, walaupun kau tak ingin bicara denganku aku tetap ingin bicara denganmu.” Ucapnya di depanku dan Ansya. Yang sontak membuat Ansya sedikit marah kepada Ichal. Untung disana ada Adhy, Suank, Agus, dan Sapri mereka mencoba melerainya dan segera Adhy dan Suank langsung membawa Ichal ketempat lain.

Malamnya setelah kejadian itu aku baru saja pulang dari rumah Tuti dan dalam perjalanan pulang, kebetulan rumahku dan rumah Tuti berjarak 6 km. jadi setelah magrib aku langsung pulang kerumah dan di depan rumah ayahku sudah menungguku. “ kenapa kamu pulang malam nak.?” Tanya ayahku. “ Ya, tadi ANhye belajar dirumah Tuti“ jawabku. “ ooh.Ya sudah sana mandi, makan dan langsung tidur Ya. .” jawab ayahku. “Ya . .” jawabku singkat.

Setelah selesai mandi dan makan, aku langsung menuju kekamarku dan langsung menjatuhkan diri ke tempat tidur dan pada saat itu juga bayangan Ichal terlintas di kepalaku. Aku merenungkan semua perkataanya tadi.  Tapi disisi lain aku rasa aku tak pantas untuknya.

Pada pagi harinya aku sudah menentukan pilihanku. Yaitu tetap bersama dengan Ansya. Itu adalah yang terbaik untuk aku, Ichal, dan Ansya. Lalu aku menelfon Ansya saat aku jlan menuju gerban, rupanya dia sudah di gerban sekolah.
"Ayo kita masuk,aku akan mengantarkanmu sampai ke dalam kelas.” Ucap Ansya. “ eem” jawabku sambil terus mengikutinya. Disetiap lorong kelas semua orang melihat kami sambil berbisik-bisik.

Ansya mengantarkanku sampai kedalam kelas dan menemaniku disana. sampai pada akhirnya Ichal masuk kedalam kelas sambil memandangi aku dan Arka,

Bel masuk pun berbunyi, “ sudah sana masuk kekelas mu. .aku takapa disini lagian disini juga ada Tuti, Ayyu, Rina, dan Riska kan. .” ucapku mencoba meyakinkanya. “ Ya baiklah aku akan masuk kekelasku. Nanti aku akan kesini ketika istirahat.” Jawabnya.

Tiba-tiba saja Ichal mendekati kami. Sepertinya ia ingin mengatakan sesuatu tapi terputus oleh datangnya Ansya. “ hei. .jangan ganggu dia. !” bentak nya pada Ichal. “sudahlah dia tidak menggangguku” aku mencoba menenangkan Ansya.

“kalian tau, sepertinya Anhye menyukai Ichal. Aku bisa melihatnya dari tatapan matanya. Dan sebaliknya kita tau bahwa Ichal menyukai Anhye juga.” Ayyu yang mencoba meyakinkan teman-temanku. “ Ya aku juga bisa melihat dari tatapan mereka berdua.” Sambung Rina

“bagaimana kalu kita satukan saja mereka. .” kata Riska. “ tapi bagaimana dengan Asyah “Tanya Rina. “ itu masalah gampang, setauku mereka sudah putus.” Sambung Ayyu sambil senyum jahil. “ maksud mu” Tanya Riska.

Mereka pun mulai merencanakan sesuatu untuk dapat menyatukan kami berdua dan menjauhkan aku dari Ansya. Sekarang keadaan berbalik dari yang dulu mereka menjauhkan aku dari Ichal dan sekarang mereka mencoba mendekatkan kami lagi. Berbagai rencanapun mereka lakukan.

Saat dikelas, Tuti yang duduk disebelah ku tiba-tiba saja pindah ke belakang bersama Ayyu dan Riska. Tuty menempati meja Ichal. Sehingga waktu itu aku dan Ichal duduk bersama. Saat itu rencana mereka tak berhasil.

Waktu itu kami ada jam tambahan disekolah sehingga kami pulang sore, tiba-tiba saja Tuti bilang “ ahh. . .buku hasil percobaanku tertinggal dikelas, tapi aku harus pulang sekarang juga. .”. “Ya sudah biar aku saja yang mengambilnya kamu pulang saja. .” jawabku ingin menolong Tuti.

Akupun pergi ke kelas sendirian. Tanpa sepengetahuanku mereka menelfon Ichal untuk segera datang kesekolah karena aku terjebak disana sendirian, dan mereka sedang ada kepentingan jadi mereka menelfon Ichal.

Dan benar saja setelah aku menemukan bukunya. Akupun lantas keluar dari kelas saat aku mau menutup pintu kelas, Ichal pun datang sambil lari kearahku “kau tak apa kan?” tanyanya.

Aku sempat bingung dan akupun langsung saja menceritakan kejadianya. setelah aku ceritakan ia mulai mengerti kenapa ia dipanggil untuk kemari. Aku penasaran dan langsung bertanya “ kenapa mereka memanggilmu kesini?”

Saat itu juga Ichal mengungkapkan perasaanya yang kesekian kalinya dan menceritakan bahwa teman-temanku ingin aku dan Ichal bersama. Saat itu aku masih mempunyai persaan yang sama dengan Ichal. Saat itu aku udah putus dengan Ansya, jadi akupun mengungkapkan perasaanku kepadanya.

Akhirnya aku dan Ichal bisa menyatukan perasaan yang sudah lama terpendam di hati kami. Akupun merasakan kebahagiaan CINTA yang sesungguhnya hingga akhirnya dia tamat SMA. Teman-temanku pun merasakan hal yang sama dengan pasangan mereka masing-masing, terutama SI PENAKHLUK HATI KAK FAHMI yang sedang berbunga-bunga.

Comments

Popular posts from this blog

contoh teks protokol shalat sunat tarawih masjid darul istiqomah

Cerpen Persahabatan Sejati "Senyum Terakhir"

Aku Cinta Kamu Dalam Versi Banyak Bahasa